Enam
Inovasi Yang Didorong Pemanasan Global
Inovasi sering muncul karena desakan
masalah. Dan saat bumi ini dirundung masalah pemanasan global dan perubahan
iklim yang destruktif bagi umat manusia, banyak inovasi yang bermunculan untuk
mengurangi dampak negatifnya seperti banjir bandang karena curah hujan tinggi
yang abnormal, kekeringan yang panjang, dan permukaan air laut yang naik waktu
demi waktu.
Berikut merupakan 6 inovasi yang
tercatat paling mencengangkan yang pernah dibuat untuk memberikan jalan pada
manusia dalam menyesuaikan diri terhadap pemanasan global yang makin
menjadi-jadi.
1. Hunian terapung
Saat air laut naik, hunian masa
depan perlu dirancang untuk bisa mengapung. Koen Olthuis
dari Waterstudio.NL tengah mengerjakan proyek pembuatan hunian seperti itu
di Belanda. Perusahaann ini juga telah mendesain sejumlah hotel terapung, pusat
konferensi terapung dan bangunan terapung lainnya di Maladewa yang berisiko
tenggelam di tahun 2080 jika laju pemanasan global tetap tak terkendali.
Perusahaan lainnya yang juga dari
Belanda ialah Dura Vermeer, yang telah mendirikan banyak bangunan seperti
rumah kaca dan desa amfibi di Belanda. Semua itu dengan menggunakan banyak
lapisan foam plastik yang dirangkai menjadi kerangka yang mengapung dan bisa menopang
bangunan beton. Teknologi ini memberikan cara baru dalam mendirikan rumah.
2.
Kota
bawah tanah
Kehidupan bawah tanah menjadi
alternatif saat kondisi alam yang tak bersahabat. Sekelompok entrepreneur AS
menggagas taman "LowLine" dalam sebuah stasiun kereta bawah tanah
yang ditinggalkan kosong di New York. Kabel serat optik tak hanya bisa
mengarahkan cahaya matahari langsung ke area bawah tanah untuk membantu
pepohonan dan tumbuhan tetap hidup tetapi juga menyaring sinar ultraviolet yang
berbahaya dan pencahayaan listrik bisa membantu menerangi saat malam hari dan
gelap.
3.
Pertanian
terapung
Di Bangladesh, para petani telah
terbiasa bercocok tanam di dataran yang berada di bawah 16 kaki di atas
permukaan laut. Banjir selalu terjadi dan memaksa petani itu untuk menciptakan
lahan pertanian terapung yang aman dari serangan banjir.
Petani membangun rakit-rakit dari
jerami, batang padi dan rerumputan yang disebut hyacinth air, sebelum
menambahkan lapisan atas yang berupa dedaunan busuk sebagai pupuk organik. Rakit-rakit
itu menjadi permukaan tanah yang bisa mengapung dan berfungsi sebagai pengganti
lahan pertanian konvensional.
4.
Energi
cerdas
Suhu yang ekstrim menjadi pemicu
banyak orang menggunakan alat listrik seperti AC dan kipas angin untuk
mendinginkan, atau mesin pemanas untuk menghangatkan ruangan rumah saat musim
dingin ekstrim melanda. Ini berarti akan ada lebih banyak energi yang dipakai.
Hingga kini telah dirintis berbagai
pembangkit tenaga listrik yang berasal dari berbagai sumber energi terbarukan. Tenaga
panas bumi, pasang laut, angin dan cahaya matahari merupakan sebagian dari
jenis sumber energi baru yang makin banyak dieksplorasi seiring dengan
kesadaran akan buruknya akibat penggunaan bahan bakar fosil.
5.
Pertanian
vertikal
Banyak petani harus menghadapi
risiko kekeringan dan serangan hama perusak jika iklim makin ekstrim dan tak
terpola. Satu solusi yang memungkinkan ialah dengan bertanam di lahan vertikal
di bangunan-bangunan perkotaan yang memiliki ruang kosong untuk ditanami bahan
pangan.
Pertanian vertikal memberikan iklim
dalam ruang yang terkendali agar tanaman bisa tumbuh dengan tidak terlalu
memakan tempat yang bisa membuktikan efisiensi pertanian bisa direalisasikan
dengan cara yang kreatif dan inovatif.
Dickson Despommier, pakar mikrobiologi
dan ekologi di Columbia University yang membantu merintis gerakan
pertanian vertikal. Negara-negara seperti AS, Swedia, Belanda, Jepang, Korsel
dan Singapura sudah memulai bereksperimen dengan pertanian vertikal mereka.
6.
Pertanian
yang mampu beradaptasi dengan iklim
Tanaman pangan perlu didesain
sedemikian rupa agar mampu bertahan dalam ekosistem yang berubah drastis akibat
pemanasan global. Usaha ini sudah ditempuh dan membuahkan hasil seperti
varietas jagung yang mampu tumbuh dengan air yang lebih sedikit. Tanaman ini
sudah diperkenalkan oleh Monsanto, DuPont dan Sygenta.
Perusahaan-perusahaan raksasa agribisnis ini memulai investasi miliaran dollar mereka dalam pengembangan
tanaman pangan yang tahan dengan perubahan iklim yang ganas. Dengan demikian,
kekeringan, banjir, panas berlebihan, dingin yang ekstrim dan garam tak bisa
lagi memiliki efek mematikan terhadap tanaman di masa depan. Sebanyak 1633 hak
paten dalam sektor agribisnis sudah tercatat, demikian laporan ETC Group.
Adaptasi iklim juga bisa berasal
dari sifat-sifat ideal pengidentifikasi dalam hasil pertanian yang ada tanpa
rekayasa egentik, mengubah taktik pengembangbiakan untuk tanaman pangan dan
menanam lebih banyak lagi bahan makanan yang tangguh terhadap cuaca
ekstrim. International Rice Research Institute (IRRI) dan University of
California-Davis menggunakan pemilihan pasar yang dibantu pembuat untuk
mengidentifikasi gen yang tahan banjir di varietas padi India dan memberikannya
ke jenis tanaman lain. Dalam kasus lain, Pusat Padi Afrika telah menyilangkan
spesies padi Afrika dan Asia untuk menciptakan tanaman yang tahan kekeringan
dan banjir.)
Sumber:
www.eciputra.com/berita-4552-6-inovasi-yang-didorong-pemanasan-global.html
Nama: Mutia Azila
NPM: 25211046
0 komentar on "Enam Inovasi Yang Didorong Pemanasan Global"
Posting Komentar