Kemerosotan Rupiah di Mata Dunia Internasional
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar
Amerika Serikat (AS) selama sepekan kembali melemah. Beberapa sentimen yang ada
tidak mampu mendorong rupiah untuk ke jalur hijau, selain itu rilis inflasi
Maret sebesar 0,63 persen atau tertinggi selama lima tahun terakhir, menambah
sentimen negarif pada pergerakan rupiah.
Saat ini rupiah menghadapi pelemahan nilai tukar terburuk
sejak 2008. Rupiah bahkan tercatat sempat menembus level 11.148 dalam beberapa
hari terakhir. Gejolak parahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ternyata
mengguncang perhatian dunia. Tak hanya di dalam negeri, sejumlah media
internasional terus mengawasi dan memberitakan derita rupiah saat ini. Hal ini
sekaligus membuktikan kebenaran ramalan pakar strategi ekonomi negara-negara
berkembang, Peter Redward setahun lalu.
Seperti diberitakan CNBC, dalam laporan hasil
penelitian Redward Associates, pada 13 Agustus 2012, Redward memprediksi rupiah
akan berada di level 10.700 dalam waktu 12 bulan. Ramalannya bukan isapan
jempol belaka, terbukti pada perdagangan Selasa (20/8/2013) rupiah tepat berada
di level tersebut.
Dari laman Arab News, penurunan kurs rupiah hingga
saat ini telah mencapai 10,9%. Rupee India masih menjadi mata uang yang
mengalami pelemahan terparah sebesar 15%, dan rupiah berada tepat di bawahnya. Seperti
dijelaskan Reuters, pelemahan tersebut disebabkan kepanikan para
investor menghadapi persiapan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed)
menghentikan program stimulusnya pada September mendatang. Kecemasan tersebut
membuat para investor ramai-ramai menarik dananya ke luar Indonesia. Pelemahan
tajam rupiah dan rendahnya harga komoditas ekspor membuat cadangan devisa tanah
air berkurang signifikan sebesar 18%. Saat ini cadangan devisi dalam negeri
tersisa US$ 92 miliar dari US$ 112 miliar tahun lalu seperti dikabarkan Xinhua.
Faktor tersebut juga turut mempengaruhi para investor melarikan dananya ke
negara lain. Dari laporan Goldman Sachs seperti ditulis Bloomberg, rupiah bisa
menyentuh level 12.000 per dolar AS tahun ini.
Beberapa langkah pencegahan penurunan nilai rupiah lebih
lanjut telah diupayakan pemerintah seperti menaikkan suku bunga sebesar 75
basis poin beberapa waktu lalu. Washington
Post turut mengabarkan upaya terbaru pemerintah Indonesia yaitu larangan
impor mobil mewah guna mendorong keuangan di dalam negeri. Pemerintah juga
telah mengeluarkan empat paket kebijakan untuk mengatasi lemahnya situasi
ekonomi Indonesia saat ini.
Namun, pelemahan rupiah tersebut tak secara menyeluruh
berdampak negatif. Para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura memanfaatkan
momen ini untuk mengirim uang lebih besar ke keluarganya di tanah air.
Dikabarkan The Star Online, pekan lalu terjadi
lonjakan penukaran mata uang dolar Singapura ke dalam rupiah. Pembantu asal
Indonesia bahkan meminta majikannya membayar gajinya lebih awal dan mengirim
1.000 dolar Singapura (Rp 10,02 juta) ke kampung halamannya
"Saya
tak keberatan membayarnya lebih awal, nilai tukar rupiah saat ini sangat
menguntungkan bagi mereka, sayang sekali jika tak dimanfaatkan," ujar
Serene Eng, majikan pembantu Indonesia tersebut. (Sis/Ndw)
Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/675390/kemerosotan-rupiah-di-mata-dunia-internasional
http://www.liranews.com/berita-2205-penurunan-ekspor-buat-nilai-tukar-rupiah-melemah.html
Nama: Mutia. Azila
Npm: 25211046
Kls: 3EB10
Tugas softskill: Bahasa Indonesia
0 komentar on "Kemerosotan Rupiah di Mata Dunia Internasional"
Posting Komentar